Ekonomi – Peluang bisnis kuliner berbasis makanan Korea semakin diminati di Indonesia, terutama dengan popularitas budaya Korea yang terus meningkat. Kini, dengan modal sekitar Rp 5 juta, siapa saja bisa memulai usaha waralaba makanan Korea, khususnya street food seperti tteokbokki, kimbap, dan odeng. Bisnis ini tidak hanya menawarkan potensi keuntungan yang menjanjikan tetapi juga aksesibilitas modal bagi kalangan pemula.
Menurut beberapa sumber, modal awal tersebut dapat digunakan untuk membeli perlengkapan seperti gerobak makanan, kompor kecil, peralatan dapur, bahan baku seperti gochujang (pasta cabai Korea), dan kemasan makanan. Harga menu yang dijual biasanya berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000, sehingga terjangkau bagi konsumen kelas menengah ke bawah.
Untuk meningkatkan keuntungan, pelaku bisnis disarankan memilih lokasi strategis seperti area dekat kampus, kantor, atau pusat keramaian. Selain itu, pemasaran melalui media sosial dan aplikasi layanan pesan antar seperti GrabFood atau GoFood sangat efektif menjangkau lebih banyak konsumen. Konsep waralaba makanan ini juga sering menawarkan pelatihan dan dukungan pemasaran, membuatnya lebih mudah bagi pemula yang belum berpengalaman dalam bisnis kuliner​.
Peluang usaha ini sejalan dengan tren konsumsi yang terus berkembang di Indonesia. Dengan biaya operasional rendah dan permintaan pasar yang terus meningkat, bisnis ini menjadi salah satu pilihan menarik untuk pengusaha kecil dan menengah yang ingin memanfaatkan popularitas budaya Korea di pasar lokal.