Nasional – Indonesia melalui BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) mempercepat langkah dalam memperkuat keamanan siber, khususnya untuk melindungi ekonomi digital yang terus berkembang. Kebijakan utama mencakup pembentukan lebih banyak Tim Respon Insiden Keamanan Siber (CSIRT), pelatihan SDM berbasis teknologi terkini, dan kolaborasi lintas sektor, termasuk sektor swasta dan akademisi.
Dengan target ekonomi digital senilai $130 miliar pada 2025, BSSN memprioritaskan perlindungan data konsumen serta infrastruktur strategis agar Indonesia mampu bersaing secara global dan menjamin keamanan transaksi daring.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terus menguatkan upaya keamanan siber untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Kebijakan utama mencakup pembangunan Tim Respon Insiden Keamanan Siber (CSIRT), peningkatan infrastruktur keamanan digital, penguatan sumber daya manusia (SDM), serta regulasi yang relevan. Selain itu, BSSN menggalakkan kerja sama nasional dan internasional untuk menghadapi ancaman siber yang kian kompleks.
Langkah ini sejalan dengan arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk mewujudkan tata kelola internet yang berdaya saing