
Internasional – Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, kembali mengguncang kebijakan perdagangan internasional dengan pengumuman rencana kenaikan tarif impor sebesar 25% untuk semua produk dari Kanada dan Meksiko. Langkah ini diumumkan melalui media sosialnya pada 25 November 2024, sebagai bagian dari agenda Trump untuk menekan kedua negara dalam isu pengendalian migrasi ilegal dan peredaran narkoba, khususnya fentanyl, yang masuk ke Amerika Serikat melalui perbatasan​.
Rincian Kebijakan
Trump menegaskan bahwa tarif tersebut akan diberlakukan mulai 20 Januari 2025, setelah dirinya resmi menjabat. Ia juga menambahkan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk melindungi kepentingan Amerika dan mendesak Kanada serta Meksiko untuk lebih aktif dalam membenahi persoalan lintas batas​.
Meksiko, yang mengandalkan AS untuk sekitar 83% dari total ekspornya, kemungkinan besar akan menghadapi dampak ekonomi yang signifikan. Begitu pula Kanada, yang mengekspor 75% dari produk mereka ke pasar AS. Kenaikan tarif ini dikhawatirkan akan mengganggu rantai pasok regional, terutama di sektor otomotif, barang elektronik, dan produk energi​.
Respons Joe Biden
Presiden saat ini, Joe Biden, menyampaikan peringatan terkait langkah Trump, menyebutnya sebagai kebijakan yang dapat merugikan ekonomi domestik dan memperburuk hubungan dengan dua mitra dagang utama Amerika. Biden menekankan pentingnya pendekatan diplomatik dalam menyelesaikan persoalan lintas batas daripada memberlakukan tarif besar yang berpotensi menciptakan ketidakstabilan ekonomi regional.
Risiko Perang Dagang
Langkah Trump ini menuai kritik dari berbagai pihak yang khawatir kebijakan tersebut dapat memicu perang dagang baru. Dampaknya bisa dirasakan tidak hanya oleh Kanada dan Meksiko tetapi juga oleh konsumen Amerika, karena kenaikan tarif biasanya berujung pada harga barang yang lebih mahal di pasar domestik​.
Para ekonom juga memperingatkan bahwa kenaikan tarif sebesar itu dapat melemahkan pemulihan ekonomi global yang masih rentan pasca-pandemi COVID-19 dan konflik geopolitik yang sedang berlangsung.
Pengamat perdagangan internasional akan terus memantau bagaimana kebijakan ini dieksekusi serta dampaknya terhadap ekonomi Amerika Utara dan hubungan bilateral di kawasan tersebut.