Nasional – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menginstruksikan BUMN untuk mengoptimalkan perannya dalam mendukung program ketahanan pangan yang menjadi prioritas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Program ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah untuk memperkuat sektor pangan nasional dan menghadapi tantangan geopolitik serta perubahan iklim.
Salah satu langkah konkret yang dijalankan adalah penggabungan atau megamerger entitas strategis seperti PTPN dan Perhutani. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat indikator keuangan perusahaan, serta mempercepat program pengembangan sektor pangan. Megamerger ini juga akan membuka peluang untuk memanfaatkan lahan secara lebih optimal bagi produksi pangan strategis seperti beras, jagung, dan kedelai​.
BUMN juga sedang memperkuat peran Bulog sebagai stabilisator harga pangan. Transformasi Bulog diarahkan agar lebih otonom dan adaptif dalam menghadapi fluktuasi harga di pasar. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga terus diperluas, termasuk rencana diversifikasi produksi pangan berbasis lokal.
Erick menegaskan, kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem pangan yang tangguh, sekaligus mendorong kesejahteraan petani dan pelaku usaha kecil di sektor agrikultur. BUMN diinstruksikan untuk memanfaatkan teknologi modern dan pendekatan berbasis data untuk mendukung inisiatif ini.
Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sebagai bagian dari pilar utama pembangunan ekonomi jangka panjang. Program ini juga dinilai strategis dalam mengurangi ketergantungan pada impor dan menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan​.