Otomotif – Seperti halnya mobil listrik, mobil hybrid juga memanfaatkan daya baterai yang punya batas masa pakai. Seiring waktu berjalan, kualitas dan kapasitas baterai dapat mengalami penurunan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, rata-rata usia baterai mobil hybrid adalah 10 tahun. Atau setelah menjangkau jarak 100.000-200.000 km.
Namun demikian, umur baterai tiap mobil tidak dapat dipukul rata.
Dikutip dari AutoProtoWay, Selasa 14 Januari 2025, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi usia baterai mobil hybrid.
Pertama, pola penggunaan. Seberapa sering mobil dikendarai, seperti apa gaya berkendara, dan jarak tempuh mobil dapat mempengaruhi kapasitas baterai. Mengemudi di jalanan yang padat akan membebani baterai mobil yang berujung berkurangnya masa pakai.
Suhu lingkungan juga berpengaruh terhadap umur baterai mobil hybrid. Wilayah dengan iklim panas akan meningkatkan risiko panas berlebih pada baterai yang mempercepat penurunan performanya. Pun dengan daerah bersuhu sangat dingin akan membuat baterai bekerja lebih keras, sehingga mengurangi daya tahan baterai.
Jangan lupakan juga soal perawatan. Mobil hybrid yang rutin menjalani servis bisa memperpanjang masa pakai baterai. Dengan rajin diservis maka fungsi sistem kelistrikan dan pendinginan baterainya juga akan dicek. Sementara mobil yang jarang dirawat dan komponen yang rusak dibiarkan tanpa diganti akan berdampak pada kinerja baterainya.
Kalau baterai sudah rusak, siap-siap saja merogoh kocek dalam-dalam. Karena harga baterai mobil hybrid tak bisa dibilang murah. Meskipun tak semahal mobil listrik murni yang bisa mencapai separuh dari harga mobilnya sendiri.
Seperti harga baterai Toyota Innova Zenix Hybrid yang dibanderol Rp40 jutaan, lalu Corolla Cross Hybrid kisaran Rp30 juta. Sementara baterai Suzuki Ertiga Hybrid mencapai Rp15 juta dan XL7 sekitar Rp14 juta.
Namun demikian, baterai mobil hybrid umumnya sudah mendapat garansi. Bahkan ada yang memberikan masa garansi selama 8 tahun atau setara jarak tempuh 160 ribu km.