Ekonomi – Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan anggaran sebesar Rp23,61 triliun pada 2025 untuk mendukung program swasembada beras sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Dana tersebut digunakan untuk berbagai kegiatan strategis, seperti optimasi 851 ribu hektare lahan, pencetakan sawah baru seluas 225 ribu hektare, serta pompanisasi di 500 ribu hektare lahan tadah hujan. Selain itu, upaya pengelolaan lahan perkebunan dan sawit untuk tumpang sisip padi gogo juga menjadi prioritas, dengan target area seluas 300 ribu hektare.
Kementan menargetkan produksi beras mencapai 32,83 juta ton pada 2025, didukung oleh berbagai inisiatif peningkatan produktivitas lahan. Selain beras, Kementan juga memfokuskan diri pada komoditas lain seperti jagung (16,68 juta ton), kedelai (334 ribu ton), dan aneka cabai (3,08 juta ton). Total anggaran Kementan untuk tahun 2025 mencapai Rp29,37 triliun, dengan 80% dialokasikan untuk sektor pangan strategis​.
Pemerintah juga merancang program jangka panjang yang menghubungkan optimalisasi lahan pertanian dengan infrastruktur irigasi dan distribusi. Realisasi anggaran di tahun 2024, yang diperkirakan mencapai 96% pada akhir Desember, menjadi dasar evaluasi untuk memaksimalkan pelaksanaan program di 2025.
Langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Komisi IV DPR RI, yang menilai program ini penting untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor beras di masa depan.