
Sorotan dari GAIKINDO Jakarta Auto Week
STUDIONOMIC – Penerapan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen mulai 1 Januari 2025 diprediksi akan memengaruhi penjualan mobil di Indonesia. Dampak ini menjadi perhatian utama dalam acara GAIKINDO Jakarta Auto Week 2024, yang digelar sebagai ajang strategi industri otomotif untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah tantangan ekonomi.
Proyeksi Dampak Kenaikan PPN
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan mobil sudah menurun 15,05 persen sepanjang Januari–Oktober 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan adanya kenaikan PPN, segmen Low Cost Green Car (LCGC) yang menyumbang 22 persen penjualan nasional diperkirakan menjadi yang paling terpengaruh, meskipun permintaan kendaraan ramah lingkungan ini tetap kuat.
Peningkatan PPN ini juga dinilai akan memengaruhi daya beli masyarakat kelas menengah yang merupakan segmen utama pasar otomotif. Ekonom menyoroti bahwa daya beli masyarakat yang tertekan dapat mengurangi belanja masyarakat, berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi secara keseluruhan​.
Upaya GAIKINDO dan Industri
GAIKINDO berharap agen pemegang merek (APM) dapat berinovasi untuk mempertahankan penjualan, termasuk melalui strategi harga dan promosi selama pameran otomotif. Sementara itu, pelaku industri seperti PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyarankan pemerintah menunda kebijakan ini, mengingat Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur nasional sedang berada di zona kontraksi (di bawah 50), menandakan perlambatan produksi dan permintaan pasar​.
Implikasi Bagi Industri dan Konsumen
Kenaikan PPN diproyeksikan menambah beban harga jual kendaraan, yang dapat memengaruhi minat konsumen untuk membeli mobil baru. Namun, kebijakan ini juga bertujuan menjaga kesehatan fiskal negara dan meningkatkan pendapatan pajak. Para pelaku industri berharap pemerintah mempertimbangkan kebijakan pendukung seperti subsidi atau insentif agar dampaknya terhadap daya beli masyarakat bisa diminimalkan​.
Dengan tantangan ini, GAIKINDO Jakarta Auto Week menjadi momentum penting bagi industri untuk mempersiapkan strategi guna menghadapi perubahan kebijakan pajak di tahun mendatang.