
Zulfikar Dachlan
Nasional – Indonesia Public Policy and Economic Studies (IPPEs) menyambut positif target Kementerian Pertanian yang disampaikan oleh Menteri Andi Amran Sulaiman mengenai pencapaian stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga 4 juta ton pada bulan depan. Target ini merupakan langkah strategis dalam menjaga stabilitas pangan nasional, khususnya menghadapi gejolak harga dan ancaman krisis iklim yang dapat mengganggu produksi beras dalam negeri.
Direktur Eksekutif IPPEs, Zulfikar Dachlan, menyampaikan bahwa komitmen untuk memperkuat cadangan nasional harus dibarengi dengan peningkatan transparansi distribusi dan efisiensi tata niaga.
“Kita tentu mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam memperkuat CBP, apalagi di tengah ketidakpastian iklim dan harga global. Namun, 4 juta ton bukan hanya soal angka di atas kertas, tapi bagaimana distribusinya bisa menyentuh masyarakat rentan saat krisis pangan terjadi,” ujar Zulfikar.
IPPEs juga menyoroti pentingnya optimalisasi peran Bulog dalam menjaga stok dan distribusi beras secara merata. Zulfikar menambahkan bahwa selain kuantitas, pemerintah harus memperhatikan kualitas beras yang disimpan agar tidak menimbulkan pemborosan akibat rusaknya stok.
“Stok besar tanpa sistem penyimpanan dan rotasi yang baik bisa berujung pada kerugian. Kita dorong pemerintah untuk membangun sinergi dengan pemerintah daerah dan memperkuat infrastruktur pergudangan serta logistik.”
IPPEs juga mengingatkan bahwa ketahanan pangan tidak hanya bergantung pada cadangan, tapi juga produktivitas petani dalam negeri. Oleh karena itu, keberpihakan terhadap petani dalam bentuk subsidi pupuk, benih unggul, dan akses pembiayaan murah harus diperkuat.
Dengan target 4 juta ton CBP, IPPEs menilai ini bisa menjadi momentum kebangkitan sistem pangan nasional, asalkan disertai kebijakan lintas sektor yang saling menguatkan.