Ekonomi – Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 6% ada Rapat Dewan Gubernur. Hal ini pun memberikan pengaruh positif pada industri terkait, termasuk multifinance dalam melakukan ekspansi bisnisnya.
Direktur Utama PT Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja mengungkapkan keputusan BI mempertahankan suku bunga membantu perusahaan ketika melakukan ekspansi bisnis. Apalagi ada rate fix yang dikeluarkan oleh multifinance untuk konsumen. Misalnya saja untuk tenor tertentu, ada portofolio yang ratenya fix 3 tahun, sehingga keputusan suku bunga akan berpengaruh pada cost of fund.
“Dengan mempertahankan 6% sangat bagus dan kami mengharapkan tingkat bunga bisa lebih rendah untuk mengembangkan bisnis ini,” kata Stanley dalam Road to CNBC Indonesia Awards, Rabu (4/12/2024).
Apalagi sumber keuangan multifinance biasanya berasal dari pinjaman. Hal ini membuat kestabilan suku bunga menjadi hal yang utama dibutuhkan dalam pengembangan bisnis.
Sebelumnya, BI mengungkapkan keputusan mempertahankan suku bunga ditempuh untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik dan perekonomian global, seusai kembali terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
Selain itu, kebijakan moneter ini ia pastikan juga konsisten untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5% plus minus 1% pada 2024 dan 2025, serta mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.